Rintihan Asik. Evina Ambarsari, adalah seorang gadis dengan wajah cantik, alis matanya melengkung, dan mata indah serta jernih, dilindungi oleh bulu mata lentik, hidung mancung serasi melengkapi kecantikannya, ditambah dengan bibir mungil merah merekah yang serasi pula dengan wajahnya. Rambutnya yang hitam dan dipotong pendek menjadikannya lebih menarik, kulitnya putih mulus dan terawat, badannya mulai tumbuh begitu indah dan seksi. Dia tumbuh di kalangan keluarga yang cukup berada dan menyayanginya. Usianya baru 15 tahun, kadang sifatnya masih kekanakan. Badannya tidak terlalu tinggi berkisar 155 cm, badannya ideal dengan tinggi badannya, tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus. BANDAR BOLA TERPERCAYA
Seminggu yang lalu Evina mulai rutin mengikuti les privat Fisika di rumahku, Renne Lobo, aku seorang duda. Aku mempunyai sebuah rumah mungil dengan dua buah kamar, diantaranya ada sebuah kamar mandi yang bersih dan harum. Kamar depan diperuntukkan ruang kerja dan perpustakaan, buku-buku tersusun rapi di dalam rak dengan warna-warna kayu, sama seperti meja kerja yang di atasnya terletak seperangkat komputer. Sebuah lukisan yang indah tergantung di dinding, lukisan itu semakin tampak indah di latar belakangi oleh warna dinding yang serasi. Ruang tidurnya dihiasi ornamen yang serasi pula, dengan tempat tidur besar dan pencahayaan lampu yang membuat suasana semakin romantis. Ruang tamu ditata sangat artistik sehingga terasa nyaman. AGEN BOLA ONLINE
Rumahku memang terkesan romantis dengan terdengar pelan alunan lagu-lagu cinta, Evina sedang mengerjakan tugas yang baru kuperintahkan. Dia terlalu asyik mengerjakan tugas itu, tanpa sengaja penghapusnya jatuh tersenggol. Evina berusaha menggapai ke bawah bermaksud untuk mengambilnya, tapi ternyata dia memegang tanganku yang telah lebih dulu mengambilnya. Evina kaget melihat ke arahku yang sedang tersenyum padanya. Evina berusaha tersenyum, saat tangan kirinya kupegang dan telapak tangannya kubalikkan dengan lembut, kemudian kutaruh penghapus itu ke dalam telapak tangannya. AGEN BOLA TERBESAR
Aku sebagai orang yang telah cukup berpengalaman dapat merasakan getaran-getaran perasaan yang tersalur melalui jari-jari gadis itu, sambil tersenyum aku berkata, “Vin, kamu tampak lebih cantik kalau tersenyum seperti itu”. Kata-kataku membuat gadis itu merasa tersanjung, dengan tidak sadar Evina mencubit pahaku sambil tersenyum senang. AGEN CASINO TERPERCAYA
“Udah punya pacar Vin?”, godaku sambil menatap Evina.
“Belum, Kak!”, jawabnya malu-malu, wajahnya yang cantik itu bersemu merah.
“Kenapa, kan temen seusiamu sudah mulai punya pacar”, lanjutku.
“Habis mereka maunya cuma hura-hura kayak anak kecil, caper”, komentarnya sambil melanjutkan menulis jawaban tugasnya.
“Ohh!”, aku bergumam dan beranjak dari tempat duduknya, mengambil minuman kaleng dari dalam kulkas. SABUNG AYAM ONLINE
“Minum Coca Cola apa Vinta, Vin?”, lanjutku.
“Apa ya! Coca Cola aja deh Kak”, sahutnya sambil terus bekerja. BANDAR TOGEL TERPERCAYA
Aku mambawa dua kaleng minuman dan mataku terus melihat dan menelusuri tubuh Evina yang membelakangi, ternyata menarik juga gadis ini, badannya yang semampai dan bagus cukup membuatku bergairah, pikirku sambil tersenyum sendiri. “Sudah Kak”, suara Evina mengagetkan lamunanku, kuhampiri dan kusodorkan sekaleng Coca-Cola kesukaan gadis itu. Kemudian aku memeriksa hasil pekerjaan itu, ternyata benar semua. “Ahh, ternyata selain cantik kamu juga pintar Vin “, pujiku dan membuat Evina tampak tersipu dan hatinya berbunga-bunga. Aku yang sengaja duduk di sebelah kanannya, melanjutkan menerangkan pemecahan soal-soal lain, Bau wangi parfum yang kupakai sangat lembut dan terasa nikmat tercium hidung, mungkin itu yang membuatnya tanpa sadar bergeser semakin dekat padaku. Pujian tadi membuatnya tidak dapat berkonsentrasi dan berusaha mencoba mengerti apa yang sedang dijelaskan, tapi gagal. Aku yang melihatnya tersenyum dalam hati dan sengaja duduk menyamping, agak menghadap pada gadis itu sehingga instingku mengatakan hatinya agak tergetar. BANDAR JUDI TARUHAN BOLA
“Kamu bisa ngerti yang baru kakak jelaskan Vin”, kataku sambil melihat wajah Evina lewat sudut mata.
Evina tersentak dari lamunannya dan menggeleng, “Belum, ulang dong Kak!”, sahutnya. Kemudian aku mengambil kertas baru dan diletakkan di depannya, tangan kananku mulai menuliskan rumus-rumus sambil menerangkan, tangan lainnya diletakkan di sandaran kursi tempatnya duduk dan sesekali aku sengaja mengusap punggungnya dengan lembut. PUSAT BETTING ONLINE INDONESIA
Evina semakin tidak bisa berkonsentrasi, saat merasakan usapan lembut jari tanganku itu, jantungnya semakin berdegup dengan keras, usapan itu kuusahakan senyaman dan selembut mungkin dan membuatnya semakin terlena oleh perasaan yang tak terlukiskan. Dia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi lagi. Tanpa terasa matanya terpejam menikmati belaian tangan dan bau parfum yang lembut. Dia berusaha melirikku, tapi aku cuek saja, sebagai perempuan yang selalu ingin diperhatikan, Evina mulai mencoba menarik perhatianku. Dia memberanikan diri meletakkan tangan di atas pahaku. Jantungnya semakin berdegup, ada getaran yang menjalar lembut lewat tanganku. BANDAR BOLA TERPERCAYA
Selesai menerangkan aku menatapnya dengan lembut, dia tak kuasa menahan tatapan mata yang tajam itu, perasaannya menjadi tak karuan, tubuhnya serasa menggigil saat melihat senyumku, tanpa sadar tangan kirinya meremas lembut pahaku, akhirnya Evina menutup mata karena tidak kuat menahan gejolak didadanya. Aku tahu apa yang dirasakan gadis itu dengan instingku. “Kamu sakit?”, tanyaku berbasa basi. Evina menggelengkan kepala, tapi tanganku tetap meraba dahinya dengan lembut, Evina diam saja karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Aku genggam lembut jari tangan kirinya. AGEN BOLA ONLINE
Udara hangat menerpa telinganya dari hidungku, “Kamu benar-benar gadis yang cantik, dan telah tumbuh dewasa Vin”, gumamku lirih. pujian itu membuat dirinya makin bangga, tubuhnya bergetar, dan nafasnya sesak menahan gejolak di dadanya. Dan Evina ternyata tak kuasa untuk menahan keinginannya meletakkan kepalanya di dadaku, “Ahh..”, Evina mendesah kecil tanpa disadari., Aku sadar gadis ini mulai menyukaiku, dan berhasil membangkitkan perasaan romantisnya. Tanganku bergerak mengusap lembut telinga gadis itu, kemudian turun ke leher, dan kembali lagi naik ke telinga beberapa kali. Evina merasa angan-angannya melambung, entah kenapa dia pasrah saja saat aku mengangkat dagunya, mungkin terselip hatinya perasaan ingin terus menikmati belaian-belaian lembut itu. AGEN BOLA TERBESAR
“Kamu memang sangat cantik dan aku yakin jalan pikiranmu sangat dewasa, Aku kagum!”, kataku merayu. Udara hangat terasa menerpa wajahya yang cantik, disusul bibir hangatku menyentuh keningnya, lalu turun pelan ke telinga, hangat dan lembut, perasaan nikmat seperti ini pasti belum pernah dialaminya. Anehnya dia menjadi ketagihan, dan merasa tidak rela untuk cepat-cepat mengakhiri semua kejadian itu. “Ja.., jangan Kak”, pintanya untuk menolak. Tapi dia tidak berusaha untuk mengelak saat bibir hangatku dengan lembut penuh perasaan menyusuri pipinya yang lembut, putih dan halus, saat merasakan hangatnya bibirku mengulum bibirnya yang mungil merah merekah itu bergeter, aku yakin baru pertama kali ini dia merasakan nikmatnya dikulum dan dicium bibir laki-laki. Jantung di dadanya berdegup makin keras, perasaan nikmat yang menyelimuti hatinya semakin membuatnya melambung. “Uuhh..!”, hatinya tergelitik untuk mulai membalas ciuman dan kuluman-kuluman hangatku. AGEN CASINO TERPERCAYA
“Aaahh..”, dia mendesah merasakan remasanku lembut di payudara kiri yang menonjol di dadanya, seakan tak kuasa melarang. Dia diam saja, remasan lembut menambah kenikmatan tersendiri baginya. “Dadamu sangat indah Vin”, sebuah pujian yang membuatnya semakin mabuk, bahkan tangannya kini memegang tanganku, tidak untuk melarangnya, tapi ikut menekan dan mengikuti irama remasan di tanganku. Dia benar-benar semakin menikmatinya. Serdadukupun mulai menegang. “Aaahh”, Evina mendesah kembali dan pahanya bergerak-gerak dan tubuhnya bergetar menandakan liang kenikmatannya mulai basah oleh lendir yang keluar akibat rangsangan yang dialaminya, hal itu membuat liang kenikmatannya terasa geli, merupakan kenikmatan tersendiri. SABUNG AYAM ONLINE
Dia semakin terlena diantara degup-degup jantung dan keinginannya untuk mencapai puncak kenikmatan. Diimbanginya kuluman bibir dan remasan lembut di atas payudaranya. Saat tanganku mulai membuka kancing baju seragamnya, tangannya mencoba menahannya. “Jangan nanti dilihat orang”, pintanya, tapi tidak kupedulikan. Kulanjutkan membuka satu persatu, dadanya yang putih mulus mulai terlihat, payudaranya tertutup bra warna coklat. Seakan dia sudah tidak peduli lagi dengan keadaannya, hanya kenikmatan yang ingin dicapainya, dia pasrah saat kugendong dan merebahkannya di atas tempat tidur yang bersprei putih. Di tempat tidur ini aku merasa lebih nyaman, semakin bisa menikmati cumbuan, dibiarkannya dada yang putih mulus itu makin terbuka., BANDAR TOGEL TERPERCAYA
“Auuuhh”, bibirku mulai bergeser pelan mengusap dan mencium hangat di lehernya yang putih mulus. “Aaaahh”, dia makin mendesah dan merasakan kegelian lain yang lebih nikmat. Aku semakin senang dengan bau wangi di tubuhnya. “Tubuhmu wangi sekali”, kembali rayuan itu membuatnya makin besar kepala. Tanganku itu dibiarkan menelusuri dadanya yang terbuka. Evina sendiri tidak kuasa menolak, seakan ada perasaan bangga tubuhnya dilihat dan kunikmati. Tanganku kini menelusuri perutnya dengan lembut, membuatnya menggelinjang kegelian. Bibir hangatku beralih menelusuri dadanya.,
“Uhh.!”, tanganku menarik bajunya ke atas hingga keluar dari rok abu-abunya, kemudian jari-jarinya melepas kancing yang tersisa dan menari lembut di atas perutnya. “Auuuhh” membuatnya menggelinjang nikmat, perasaannya melambung mengikuti irama jari-jariku, sementara serdaduku terasa makin tegang. Dia mulai menarik kepalaku ke atas dan mulai mengimbagi ciuman dan kuluman, seperti caraku mengulum dan mencium bibirnya. “Ooohh”, terdengar desah Evina yang semakin terlena dengan ciuman hangat dan tarian jari-jariku diatas perutnya, kini dada dan perutnya terlihat putih, mulus dan halus hanya tertutup bra coklat muda yang lembut. Aku semakin tegang hingga harus mengatur gejolak birahi dengan mengatur pernafasanku, aku terus mempermainkan tubuh dan perasaan gadis itu, kuperlakukan Evina dengan halus, lembut, dan tidak terburu-buru, hal ini membuat Evina makin penasaran dan makin bernafsu, mungkin itu yang membuat gadis itu pasrah saat tanganku menyusup ke belakang, dan membuka kancing branya. BANDAR JUDI TARUHAN BOLA
Tanganku mulai menyusup di bagian dada yang menonjol di bawah bra gadis itu, terasa kenyal dan padat di tanganku. “Aaahh.. Uuuhh. ooohh”, Evina menggelinjang gelinjang geli dan nikmat, jemari itu menari dan mengusap lembut di atas payudaranya yang mulai berkembang lembut dan putih, seraya terus berpagutan. Dia merasa semakin nikmat, geli dan melambungkan angan-angannya., Ujung jariku mulai mempermainkan puting susunya yang masih kecil dan kemerahan itu dengan sangat hati-hati. “Kak.. Aaahh.. uuhh.. ahh”. Evina mulai menunjukkan tanda-tanda terangsang hingga berusaha ikut membuka kancing bajuku, agak susah, tapi dia berhasil. Tangannya menyusup kebalik baju dan mengelus dadaku, sementara birahinya makin memuncak. “Ngghh.. “, liang kenikmatannya yang basah semakin membuatnya nikmat, pikirku. Evina menurut ketika badannya diangkat sedikit, dibiarkannya baju dan branya kutanggalkan, lalu dilempar ke samping tempat tidur. PUSAT BETTING ONLINE INDONESIA
Sekarang tubuh bagian atasnya tidak tertutup apapun, dia tampak tertegun dan risih sejenak, saat mataku menelusuri lekuk tubuhnya. Di sisi lain dia merasa kagum dengan dua gunung indah yang masih perawan yang menyembul di atas dadanya, belum pernah terjamah oleh siapapun selain dirinya sendiri. Sedangkan aku tertegun sejenak melihat pemandangan di depan mataku, birahiku bergejolak kembali, aku berusaha mengatur pernafasan, karena tidak ingin melepaskan nafsu binatangku hingga menyakiti perasaan gadis cantik yang tergolek pasrah di depanku ini. BANDAR BOLA TERPERCAYA
Aku mulai mengulum payudara gadis itu perlahan, terasa membusung lembut, putih dan kenyal. Diperlakukan seperti itu Evina menggelinjang, “Ahh.. uuuhh.. aaahh”. Pengalaman pertamanya ini membuat angan-angannya terbang tinggi. Payudaranya yang putih, lembut, dan kenyal itu terasa nikmat kuhisap lembut, tarian lidah diputing susunya yang kecil kemerahan itu mulai berdiri dan mengeras.,“Aaahh..!”, dia merintih geli dan makin mendekap kepalaku, liang kenikmatannya mungkin kini terasa membanjir. Birahinya semakin memuncak. “Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. Uhh”, rintihnya makin panjang. Aku terus mempermainkan payudara gadis lugu itu dengan bibir dan lidahku, sambil membuka kancing bajuku sendiri satu persatu, kemudian baju itu kutanggalkan, terlihat dadaku yang bidang dan atletis. AGEN BOLA ONLINE
Kembali ujung bibirnya kukulum, terasa geli dan nikmat. Saat Evina akan membalas memagutnya, telapak tangannya kupegang dan kubimbing naik ke atas kepalanya. Aku mulai mencium dan menghisap lembut, dan menggigit kecil tangan kanannya, mulai dari pangkal lengan, siku sampai ujung jarinya diisap-isap. Membuatnya bertambah geli dan nikmat. “Geli.. ahh.. ohh!” Perasaannya melambung kembali, ketika payudaranya dikulum, dijilati dan dihisap lembut. “Uuuhh.!”, dia makin mendekapkan kepalaku, itu akan membuat liang kenikmatannya geli, membuat birahinya semakin memuncak. “Kak.. ahh, terus kak.. ahh.. ssst.. uhh”, dia merintih rintih dan menggelinjang, sesekali kakinya menekuk ke atas, hingga roknya tersingkap. Sambil terus mempermainkan payudara gadis itu. aku melirik ke paha mulus, indah terlihat di antara rok yang tersingkap. Darahku berdesir, kupindahkan tanganku dan terus menari naik turun antara lutut dan pangkal paha putih mulus, masih tertutup celana yang membasah, Aku merasakan birahi Evina semakin memuncak. Aku terus mempermainkan payudara gadis itu. “Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh”, terdengar gadis itu merintih panjang. Aku dengan pelan dan pasti mulai membuka kancing, lalu menurunkan retsleting rok abu-abu itu, seakan Evina tidak peduli dengan tindakanku itu. AGEN BOLA TERBESAR
Rangsangan yang membuat birahinya memuncak membuatnya bertekuk lutut, menyerah. “Jangan Kak.. aahh”, tapi aku tidak peduli, bahkan kemudian Evina malah membantu menurunkan roknya sendiri dengan mengangkat pantatnya. Aku tertegun sejenak melihat tubuh putih mulus dan indah itu. Kemudian badan gadis itu kubalikkan sehingga posisinya tengkurap, bibirku merayap ke leher belakang dan punggung. “Uuuhh”, ketika membalikkan badan, Evina melihat sesuatu yang menonjol di balik celana dalamku. Dia kaget, malu, tapi ingin tahu. “Aaahh”. Evina mulai merapatkan kakinya, ada perasaan risih sesaat, kemudian hilang kalah oleh nafsu birahi yang telah menyelimuti perasaannya. “Ahh..”, dia diam saja saat aku kembali mencium bibirnya, membimbing tangannya ke bawah di antara pangkal paha, dia kini memegang dan merasakan serdadu yang keras bulat dan panjang di balik celanaku, sejenak Evina mengelus-elus benda yang membuat hatinya penasaran, tapi kemudian dia kaget dan menarik tangannya. “Aaahh”, Evina tak kuberikan kesempatan untuk berfikir lain, ketika mulutku kembali memainkan puting susu mungil yang berdiri tegak dengan indahnya di atas tonjolan dada. Liang kenikmatannya terasa makin membanjir, hal ini membuat birahinya makin memuncak. “Ahh.. ahh.. teruuus.. ahh.. uhh”, sambil terus memainkan payudaranya, tanganku menari naik turun antara lutut dan pangkal pahanya yang putih mulus yang masih tertutup celana. Tanpa disadarinya, karena nikmat, tanganku mulai menyusup di bawah celana dalamnya dan mengusap-usap lembut bawah pusar yang mulai ditumbuhi rambut, pangkal paha, dan pantatnya yang kenyal terbentuk dengan indahnya bergantian. AGEN CASINO TERPERCAYA
“Teruuuss.. aaahh.. uuuhh”, karena geli dan nikmat Evina mulai membuka kakinya, jari-jari Rene yang nakal mulai menyusup dan mengelus liang kenikmatannya dari bagian luar celana, birahinya memuncak sampai kepala. “Ahh.. terus.. ahh.. ohh”, gadis itu kaget sejenak, kemudian kembali merintih rintih. Melihat Evina menggelinjang kenikmatan, tanganku mencoba mulai menyusup di balik celana melalui pangkal paha dan mengelus-elus dengan lembut liang kenikmatannya yang basah lembut dan hangat. Evina makin menggelinjang dan birahinya makin membara. “Ahh.. teruusss ooh”, Evina merintih rintih kenikmatan. Aku tahu gadis itu hampir mencapai puncak birahi, dengan mudah tanganku mulai beraksi menurunkan celana dalam gadis itu perlahan. Benar saja, Evina membiarkannya, sudah tidak peduli lagi bahkan mengangkat pantat dan kakinya, sehingga celana itu terlepas tanpa halangan., SABUNG AYAM ONLINE
Tubuh gadis itu kini tergolek bugil di depan mataku, tampak semakin indah dan merangsang. Pangkal pahanya yang sangat bagus itu dihiasi bulu-bulu lembut yang mulai tumbuh halus. Liang kenikmatannya tampak kemerahan dan basah dengan puting liang kenikmatan mungil di tengahnya. Aku terus memainkan puting susu yang sekarang berdiri tegak sambil terus mengelus bibir liang kenikmatan makin membanjir. “Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh”. Liang kenikmatan yang basah terasa geli dan gatal, nikmat sampai ujung kepala. “Kak.. aahh”, Evina tak tahan lagi dan tangannya menyusup di bawah celana dalamku dan memegang serdadu yang keras bulat dan panjang itu. Evina tidak merasa malu lagi, bahkan mulai mengimbangi gerakanku. Aku tersenyum penuh kemenangan melihat tindakan gadis itu, secara tidak langsung gadis itu meminta untuk bertindak lebih jauh lagi. Aku melepas celana dalamku, melihat serdaduku yang besar dan keras berdiri tegak dengan gagahnya, mata gadis itu terbelalak kagum. Sekarang kami tidak memakai penutup sama sekali. Evina kagum sampai mulutnya menganga melihat serdadu yang besar dan keras berdiri tegak dengan gagahnya, baru pertama kali dia melihat benda itu. Liang kenikmatannya pasti sudah sangat geli dan gatal, dia tidak peduli lagi kalau masih perawan, kemudian telentang dan pelan-pelan membuka leber-lebar pahanya. Sejenak aku tertegun melihat liang kenikmatan yang bersih kemerahan dan dihisi bulu-bulu yang baru tumbuh, lubang liang kenikmatannya tampak masih tertutup selaput perawan dengan lubang kecil di tengahnya. BANDAR TOGEL TERPERCAYA
Evina hanya tertegun saat aku berada di atasnya dengan serdadu yang tegak berdiri. Sambil bertumpu pada lutut dan siku, bibirku melumat, mencium, dan kadang menggigit kecil menjelajahi seluruh tubuhnya. Kuluman di puting susu yang disertai dengan gesekan-gesekan ujung burung ke bibir liang kenikmatannya kulakukan dengan hati-hati, makin membasah dan nikmat tersendiri. “Kak.. ahh, terus ssts.. ahh.. uhh”, birahinya memuncak bisa-bisa sampai kepalanya terasa kesemutan, dipegangnya serdaduku. “Ahh” terasa hangat dan kencang. “Kak.. ahh!”, dia tak dapat lagi menahan gejolak biraninya, membimbing serdaduku ke lubang liang kenikmatannya, dia mulai menginginkan serdaduku menyerang ke lubang dan merojok liang kenikmatannya yang terasa sangat geli dan gatal. “Uuuhh.. aaahh”, tapi aku malah memainkan topi baja serdaduku sampai menyenggol-nyenggol selaput daranya. “Ooohh Kak masukkan ahh”, gadis itu sampai merintih rintih dan meminta-minta dengan penuh kenikmatan. BANDAR JUDI TARUHAN BOLA
Dengan hati-hati dan pelan-pelan aku terus mempermainkan gadis itu dengan serdaduku yang keras, hangat tapi lembut itu menyusuri bibir liang kenikmatan. “Ooohh Kak masukkan aaahh”, di sela rintihan nikmat gadis itu, setelah kulihat puting susunya mengeras dan gerakannya mulai agak lemas, serdadu mulai menyerang masuk dan menembus selaput daranya, Sreetts “Aduuhh.. aahh”, tangannya mencengkeram bahuku. Dengan begitu, Evina hanya merasa lubang liang kenikmatannya seperti digigit nyamuk, tidak begitu sakit, saat selaput dara itu robek, ditembus serdaduku yang besar dan keras. Burungku yang terpercik darah perawan bercampur lendir liang kenikmatannya terus masuk perlahan sampai setengahnya, ditarik lagi pelan-pelan dan hati-hati. “Ahh”, dia merintih kenikmatan. PUSAT BETTING ONLINE INDONESIA
Aku tidak mau terburu-buru, aku tidak ingin lubang liang kenikmatan yang masih agak seret itu menjadi sakit karena belum terbiasa dan belum elastis. Burung itu masuk lagi setengahnya dan.. Sreeets “Ohh..”, kali ini tidak ada rasa sakit, Evina hanya merasakan geli saat dirasakan burung itu keluar masuk merojok liang kenikmatannya. Evina menggelinjang dan mengimbangi gerakan dan mendekap pinggangnya. “Kak.. ahh, terus Kak.. ohh.. uhh”, serdaduku terus menghunjam semakin dalam. Ditarik lagi, “Aaahh”, masuk lagi. “Ahh, terus… ahh.. uhh”, lubang liang kenikmatan itu makin lama makin mengembang, hingga burung itu bisa masuk sampai mencapai pangkalnya beberapa kali. Evina merasakan nikmat birahinya memuncak di kepala, perasaannya melayang di awan-awan, badannya mulai bergeter getar dan mengejang, dan tak tertahankan lagi. “Aaahh, ooohh, aaahh” liang kenikmatannya berdenyut-denyut melepas nikmat. Dia telah mencapai puncak orgasme, kemudian terlihat lega yang menyelimuti dirinya. Melihat Evina sudah mencapai orgasme, aku kini melepas seluruh rasa birahi yang tertahan sejak tadi dan makin cepat merojok keluar masuk lubang liang kenikmatan Evina, “Kak.. ahh.. ssst.. ahh.. uhh”, Evina merintih dan merasakan nikmat birahinya memuncak kembali. BANDAR BOLA TERPERCAYA
Badannya kembali bergetar dan mengejang, begitu juga denganku. “Ahh.. oohh.. ohh.. aaaahh!”, kami merintih rintih panjang menuju puncak kenikmatan. Dan mereka mencapai orgasme hampir bersamaan, terasa serdadu menyemburkan air mani hangat ke dalam liang kenikmatan gadis itu yang masih berdenyut nikmat. Aku mengeluarkan serdadu yang terpercik darah perawan itu pelan-pelan, berbaring di sebelah Evina dan memeluknya supaya Evina merasa aman, dia tampak merasa sangat puas dengan pelajaran tahap awal yang kuberikan. “Bagaimana kalau Evina hamil Kak”, katanya sambil sudut matanya mengeluarkan air mata. AGEN BOLA ONLINE
Sesaat kemudian aku dengan sabar menjelaskan bahwa Evina tidak mungkin hamil, karena tidak dalam masa siklus subur, berkat pengalamanku menganalisa kekentalan lendir yang keluar dari liang kenikmatan dan siklus menstruasinya. Evina semakin merasa lega, aman, merasa disayang. Kejadian tadi bisa berlangsung karena merupakan keinginan dan kerelaannya juga. Diapun bisa tersenyum puas dan menitikkan air mata bahagia, kemudian tertidur pulas dipelukanku yang telah menjadikannya seorang perempuan. AGEN BOLA TERBESAR
Bangun tidur, Evina membersihkan badan di kamar mandi. Selesai mandi dia kembali ke kamar, dilepasnya handuk yang melilit tubuhnya,begitu indah dan menggairahkan sampai-sampai aku tak berkedip memandangnya. Diambilnya pakaian yang berserakan dan dikenakannya kembali satu persatu. Kemudian dia pamit pulang dan mencium pipiku yang masih berbaring di tempat tidur. AGEN CASINO TERPERCAYA
0 comments:
Post a Comment